Jumat, 14 Oktober 2016

Negara-Negara Ini Tidak Nyaman Bagi Perempuan

Di dunia ini, tidak semua negara nyaman bagi perempuan. Kategori tidak nyaman ini tidak bermaksud perempuan tidak boleh hidup di sana. Namun, kenyamanan bagi seorang perempuan di sebuah negara lebih dilihat dari kondisi sosiologis yang mengitari kehidupan perempuan. Dan dari berbagai negara di dunia, ternyata masih ada sejumlah negara yang benar-benar tidak nyaman bagi seorang perempuan untuk tinggal dan menetap di sana.

Negara-Negara ini tidak nyaman bagi perempuan


Perempuan Indonesia patut bersyukur karena tinggal di negara yang dianggap aman untuk kaum hawa. Sebab, mengutip Boldsky yang dirilis Tempo, ada beberapa negara yang kondisi kaum perempuannya masih bergulat dalam ketertindasan. Mereka kerap menjadi korban pemerkosaan, pelecehan seksual, penganiayaan, perdagangan manusia, bahkan perbudakan.

Berikut ini tujuh negara yang dianggap tidak aman untuk ditempati kaum wanita, meski di beberapa negara di antaranya sudah muncul gerakan untuk persamaan hak kaum perempuan.

1. Afganistan

Negara yang terletak di wilayah Asia Tengah ini dinilai tidak aman untuk ditinggali kaum wanita. Di negara ini, kaum perempuan tak hanya dianiaya, tapi juga tidak diperbolehkan menuntut ilmu dan mempelajari hal-hal baru, sehingga hidup mereka sangat bergantung kepada pria. Penderitaan tak hanya sampai di situ. Para pria memperlakukan mereka seperti budak dan beberapa di antara mereka terpaksa bertahan hidup demi anak-anaknya.

2. Republik Demokratik Kongo

Berdasarkan laporan yang diambil dari American Journal of Public Health, sedikitnya terjadi 1.150 kasus kekerasan terhadap wanita setiap harinya di Kongo. Itulah mengapa Kongo dianggap tidak aman untuk wanita.

3. India

Pemerkosaan, pernikahan anak, dan perdagangan manusia. Hampir setiap hari tiga masalah penindasan itu terjadi di negara ini sehingga menjadikan India salah satu negara tidak aman, khususnya bagi wanita. Terlepas dari itu semua, lebih dari 50 juta kasus pembunuhan bayi perempuan telah dilaporkan selama 30 tahun terakhir.

4. Somalia

Somalia adalah negara yang dianggap tidak memiliki hukum, terutama bagi kaum wanita. Lebih dari 95 persen populasi wanita dinyatakan telah menjalani mutasi genital di usia 4-11 tahun, dan itu sudah menjadi fenomena yang umum terjadi. Pelanggaran seksual, pernikahan anak, dan angka kematian ibu cukup tinggi, sehingga membuat negara ini tidak aman bagi wanita.

5. Kolombia

Negara ini memiliki jumlah kasus kekerasan berbasis gender tertinggi di dunia. Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT) seolah menjadi masalah biasa dan umum terjadi di negeri itu. Dan yang paling miris adalah para pelaku tindakan yang tidak manusiawi itu tidak dihukum setelah melakukan perbuatan keji.

6. Mesir

Sistem peradilan Mesir tidak melindungi hak-hak wanita. Tidak hanya itu, para wanita dirampas hak-haknya untuk pernikahan, perceraian, hak asuh anak, dan sebagainya.

7. Meksiko

Sistem hukum Meksiko tidak melindungi kaum wanita terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual. Hanya sedikit wanita yang melaporkan tindakan pelecehan seksual yang pernah mereka alami. Itu pun sering kali berakhir dengan sia-sia.