Selasa, 03 Januari 2017

Kegagalan Tak Harus Ditangisi

Kita pernah gagal atau merasa gagal. Di dalam banyak hal, kita sering gagal. Gagal artinya tidak berhasil; tidak tercapai. Apa yang kita kerjakan atau kita usahakan tidak sampai pada tujuannya. Kecewa, marah, sakit hati adalah perasaan-perasaan yang timbul saat kita gagal melakukan sesuatu. Lebih parah lagi jika kegagalan terjadi untuk kesekian kalinya.


Saya membedakan kegagalan dan merasa gagal. Kegagalan adalah sebuah kondisi yang benar-benar tidak memungkinkan kita melanjutkan sebuah pekerjaan atau usaha. Sedangkan, merasa gagal adalah bentuk sikap pesimis terhadap sebuah usaha yang kita kerjakan di saat pekerjaan itu sedang diusahakan.

Semua orang tentu mengalami kegagalan. Anda dan saya juga pernah, bahkan sering mengalami kegagalan. Saya percaya, manusia tidak akan pernah bisa mencapai titik puncak keberhasilan sampai ia pernah jatuh dalam titik yang paling bawah.

Artinya, kegagalan bukan akhir dari segalanya, namun merupakan proses dari lahirnya keberhasilan. Kegagalan bukan lah sebuah luka. Jika kegagalan itu diibaratkan sebagai luka, maka kita perlu menghadapi rasa perih ketika diobati untuk bisa sembuh. Membiarkan luka itu begitu saja jelas tak akan membuatnya jadi makin membaik. Perlu usaha untuk menyembuhkan dan berani menghadapi perihnya rasa sakit tersebut.

Di situlah peran otokritik diri menjadi bermaksa. Tenangkan pikiran, menuliskan apa yang kita telah kerjakan, dan berusaha menemukan alasan kita tak menemukan keberhasilan adalah daftar langkah kita untuk tidak gagal lagi pada usaha berikutnya.

Menurut Arry Rahmawan, seorangn praktisi trainer dari Universitas Indonesia, ada 9 makna penting di balik kegagalan;

1. Gagal itu tidaklah sama dengan menjadi pecundang. Seseorang bisa saja sering gagal namun tetap bukan seorang pecundang. Seorang pecundang justru adalah mereka yang kabur duluan sebelum mencoba karena takut gagal.

2. Gagal tidaklah memalukan seperti yang dikira semua orang. Berbuat salah tidaklah lebih daripada bergabung dengan umat manusia lainnya. Tidak ada manusia yang tidak pernah gagal

3. Kegagalan itu hanyalah kemunduran sementara. Kegagalan tidaklah pernah menjadi bab terakhir dari buku kehidupan anda kecuali anda menyerah.

4. Sesuatu yang layak itu tak pernah tercapai tanpa resiko gagal. Orang yang meresikokan segalanya untuk mencoba mencapai sesuatu yang benar-benar layak lalu gagal sama sekali bukanlah pecundang yang memalukan.

5. Kegagalan adalah persiapan alami untuk meraih sukses. Walaupun tampaknya aneh, sukses itu lebih sulit dijalani dengan sukses ketimbang kegagalan.

6. Setiap kegagalan pasti disertai dengan peluang-peluang akan sesuatu yang lebih besar. Analisalah kegagalan dari sudut manapun, maka akan anda temukan benih-benih untuk mengubah kegagalan itu menjadi sukses.

7. Adalah terpulang pada anda untuk menyikapi kegagalan-kegagalan dalam kehidupan anda.Kegagalan itu bisa menjadi berkat atau kutukan, tergantung pada reaksi atau respons masing-masing individu terhadapnya.

8. Kegagalan adalah peluang untuk belajar bagaimana caranya mengerjakan segalanya dengan lebih baik lain kali – belajar di mana bahaya2nya dan bagaimana caranya untuk menghindarinya.Hal yang terbaik dapat dilakukan dengan kegagalan adalah belajar sebisanya darinya.

9. Kegagalan adalah pembuat samar kesuksesan yang ada di depan mata. Intinya adalah kegagalan adalah penipu licik dari kesuksesan yang seharusnya sudah ada selangkah di depan mata. Jadi, jangan pernah quit ketika menghadapi kegagalan sementara.